Jumat, 21 Desember 2012

Pembelajaran Terpadu Model Integrated Dan Connected





  1. PEMBELAJARAN TERPADU MODEL INTEGRATED
1)      Pembelajaran Terpadu Tipe Integrated
a). Pengertian
Perencanaan pebelajaran pada hakikatnya adalah rangkaian isi dan kebutuhan pembelajaran yang bersipat menyeluruh dan sistematis yang digunakan sebagai pedoman dari guru dalam mengelola proses pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran terpadu sangat ditentukan oleh seberapa jauh pembelajaran terpadu itu direncanakan dan dikemas sesuai dengan kondisi peserta didik seperti minat, bakat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar bidang studi, Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa bidang studi. Pada model ini tema yang berkaitan dan tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program. Pertama kali guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa bidang studi, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai bidang studi.
Pembelajaran terpadu tipe integrated (keterpaduan) adalah tipe pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarbidang studi, menggabungkan bidang studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa bidang studi (Fogarty, 1991: 76), Pada tipe ini tema yang berkaitan dan saling tumpang tindih merupakan hal terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru dalam tahap perencanaan program.

Pada tahap awal guru hendaknya membentuk tim antar bidang studi untuk menyeleksi konsep-konsep, keterampiian-keterarnpilan, dan sikap-sikap yang akan dibelajarkan dalam satu semester tertentu untuk beberapa bidang studi, Langkah berikutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan, dan sikap yang mernpunyai keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara beberapa bidang studi. Bidang studi yang diintegrasikan misal matematika, sains (fisika), seni dan bahasa, dan pelajaran sosial.
Fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran (content).
 Keterampilan-keterampilan belajar itu menurut Fogarty (1991: 77), meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill).

b).  Pelaksanaan pembelejaran terpadu model integrated
Adapun langkah dan tahapan dalam pembelajaran terpadu model integreted yaitu:
1.      guru merancang program rencana pembelajaran dengan mengadakan penjajakan tema dengan cara curah pendapat (brain stroming).
2.       Tahap pelaksanaan melakukan kegiatan:
a.        Proses prengumpulan informasi.
b.      Pengelolaan informasi dengan cara analisis komparasi dan                                           sintesis.
c.       Penyusunan laporan, dapat dilakukan dengan cara verbal, gravisi, victorial, audio, gerak dan model.



3.       Tahap kulmunasi dilakukan dengan:
a.       Penyajian laporan (tertulius, oral, unjuk kerja, produk).
b.       Penilaian meliputi proses dan produk dengan menggunakan prosedur formal dan informal dengan tekanan pada penilaian produk.

            c). Kelebihan dan Kelemahan
Tipe integrated (keterpaduan) memiiiki kelebihan, yaitu :
1.      Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena dengan memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, keterampilan sosial dan ide-ide penemuan lain, satu pelajaran dapat mencakup banyak dimensi, sehingga siswa, pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan berkembang.
2.       Memotivasi siswa dalam belajar.
3.       Tipe terintegrasi juga memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting dalarn satu saat, tipe ini tidak memerlukan penambahan waktu untuk bekerja dengan guru lain. Dalam tipe ini, guru tidak perlu megulang kembali materi yang turnpang tindih, sehingga tercapailah efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
Kekurangan tipe integrated antara lain:
1.       Terletak pada guru, yaitu guru harus menguasai konsep, sikap, dan keterampilan yang diperioritaskan.
2.       Penerapannya, yaitu sulitnya menerapkan tipe ini secara penuh.
3.       Tipe ini memeriukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaannya maupun pelaksanaannya.
4.       Pengintegrasian kurikulurn dengan konsep-konsep dari masing-masing bidang studi menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
  1. PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED
a). Pengertian
Model Keterhubungan ini lahir dari adanya gagasan bahwa sebenarnya dalam setiap mata pelajaran berisi konten yang berkaitan antara topik dengan topik, konsep dengan konsep dapat dikaitkan secara eksplisit. Satu mata pelajaran dapat memfokuskan sub-sub yang saling berkaitan.
Pembelajaran terpadu model keterhubungan (connected model) menurut Fogarty adalah : “model focuses on making explicit connections with each subject area, connecting one topic to the next, connecting one concept to another, connecting a skill to relatied skill, connecting one day’s work to the next, or even one semester’s ideas to the next”. Pengertian tersebut menunjukkankan bahwa fokus model connected adalah pada keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan antar topik, keterkaitan antar konsep, keterkaitan antar keterampilan, mengaitkan tugas pada hari ini dengan selanjutnya bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Model pembalajaran ini menyajikan hubungan yang eksplisit di dalam suatu mata pelajaran yaitu menghubungkan satu topik dengan topik yang lain, satu konsep ke konsep yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, satu tugas ke satu tugas yang berikutnya. Pada pembelajaran model ini kunci utamanya adalah adanya satu usaha sadar untuk menghubungkan bidang kajian dalam satu disiplin ilmu.
 Bila kita memandang konsep koneksi ini, rincian dari satu disiplin ilmu terfokus kepada bagian-bagian yang sebenarnya saling berhubungan. Sehingga akan terjadi serangkaian materi satu menjadi prasarat materi berikutnya atau satu materi mendukung materi berikutnya, atau materi satu menjadi prasarat atau berhubungan sehingga apa yang dipelajari menjadikan belajar yang bermakna. Sebagai catatan kaitan antar konsep, topik, atau tema terjadi hanya pada satu mata pelajaran.



b).  . Kelebihan dan kekurangan model connected
Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected) adalah sebagai berikut:
a.       dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
b.      siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi.
c.       menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah.
Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga mempunyai kekurangan sebagai berikut :
a.       masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).
b.      tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi.
c.       memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
c).  Kapan Kita Menggunakan Model Connected?
Model ini digunakan sebagai permulaan kurikulum terpadu. Guru merasa percaya diri mencari keterhubungan dalam mata pelajaran mereka (jika guru bidang studi). Mereka menjadi mau mengadaptasikan hubungan ide-ide dalam mata pelajaran yang menyeberang. Pembuatan keterhubungan juga diselesaikan secara kolaborasi dalam pertemuan guru (departement meeting) dalam hal ini dalam kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dapat terjadi lebih famillier. Guru dapat memulai model ini sebelum memasuki keterpaduan yang lebih kompleks.
BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
a.       Model integrated adalah model pembelajaran terpadu yang memadukan sejumlah topik, konsep, keterampilan dan sikap dari berbagai mata pelajaran yang saling tumpang tindih. Topik, konsep, keterampilan dan sikap tersebut selanjutnya dikaitkan dalam satu tema yang mencakup berbagai mata pelajaran.
b.       Model Connected adalah model pembelajaran yang menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain, satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yang lain, satu tugas dengan tugas lainnya  yang terdapat dalam satu ranah disiplin ilmu yang sama.

  1. SARAN
Dari kesimpulan di atas penulis berharap kepada para calon guru agar bisa melaksanakan model pembelajaran terpadu dengan sebaik-baiknya dan tentunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki setiap individu sehingga tercapai tujuan belajar yang efektif dan efesien.


DAFTAR PUSTAKA
Resmini, Novi. dkk. 2006. Pembinaan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra                                                         Indonesia.Bandung : UPI PRESS
Saefuddin, U. dan Rukmana, A. 2007. Pembelajaran Terpadu. Bandung : UPI PRESS
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Kencana
Sardjiyo, Didih Sugandi dan Ischak. 2008. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Trianto. 2010. Model Pembelajaran terpadu. Surabaya : Bumi Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar